Daftar Isi
- Apa Itu Istilah “Bokeh”?
- Asal Usul Kata “Bokeh” dari Bahasa Jepang
- Makna Filosofis di Balik Kata “Bokeh”
- Bagaimana Konsep Bokeh Dikenal dalam Fotografi
- Perbedaan Bokeh Jepang dan Bokeh dalam Fotografi Modern
- Evolusi Istilah Bokeh di Dunia Digital
- Fenomena “Video Bokeh Japanese” di Internet
- Alasan Istilah Ini Populer di Kalangan Netizen
- Penggunaan Istilah yang Salah di Dunia Maya
- Faktor Estetika yang Membuat Efek Bokeh Menarik
- Teknologi Kamera dan Aplikasi Bokeh di Smartphone 2024
- Bagaimana Efek Bokeh Diciptakan Secara Digital
- Etika Menggunakan Istilah “Bokeh Japanese” di Internet
- Tips Membuat Video dengan Efek Bokeh Asli
- Kesimpulan
- FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apa Itu Istilah “Bokeh”?
Istilah “bokeh” berasal dari dunia fotografi dan merujuk pada efek blur atau kabur pada bagian latar belakang sebuah gambar atau video. Efek ini bertujuan untuk menonjolkan objek utama agar terlihat lebih tajam dan menarik perhatian penonton.
Asal Usul Kata “Bokeh” dari Bahasa Jepang
Kata bokeh (ボケ) berasal dari bahasa Jepang yang berarti kabur, buram, atau tidak fokus. Dalam konteks budaya Jepang, istilah ini sering dikaitkan dengan konsep visual yang lembut dan harmonis — mencerminkan keindahan yang tidak selalu harus tajam atau jelas.
Makna Filosofis di Balik Kata “Bokeh”
Dalam seni Jepang, sesuatu yang tidak sempurna sering kali justru dianggap indah. Efek “bokeh” melambangkan kesederhanaan dan ketenangan visual, yang menjadi bagian dari estetika tradisional Jepang seperti wabi-sabi — keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Bagaimana Konsep Bokeh Dikenal dalam Fotografi
Istilah ini mulai populer di dunia fotografi Barat pada tahun 1990-an. Para fotografer profesional menggunakannya untuk menggambarkan kualitas blur pada foto dengan latar belakang yang halus, yang dihasilkan dari lensa berkualitas tinggi dan bukaan besar (aperture rendah).
Perbedaan Bokeh Jepang dan Bokeh dalam Fotografi Modern
Walau kata “bokeh” berasal dari Jepang, penggunaannya di dunia modern sedikit bergeser. Di dunia internasional, bokeh lebih berfokus pada efek visual, bukan lagi pada filosofi di baliknya. Namun, prinsip dasarnya tetap sama: keindahan yang muncul dari fokus yang selektif.
Evolusi Istilah Bokeh di Dunia Digital
Seiring perkembangan teknologi kamera dan smartphone, istilah “bokeh” kini merambah ke dunia digital. Aplikasi edit foto dan video di Android maupun iPhone sudah memiliki fitur mode potret atau efek bokeh otomatis untuk menciptakan hasil serupa tanpa kamera profesional.
Fenomena “Video Bokeh Japanese” di Internet
Belakangan, istilah “video bokeh Japanese” menjadi populer di mesin pencari. Namun, istilah ini sering disalahartikan, bukan lagi mengacu pada efek artistik, melainkan pada jenis video dengan latar belakang kabur yang viral di internet.
Padahal, secara linguistik, “bokeh Japanese” hanyalah gabungan kata yang berarti video dengan efek kabur khas Jepang, tanpa makna eksplisit lain.
Alasan Istilah Ini Populer di Kalangan Netizen
Popularitas istilah ini meningkat karena:
- Rasa penasaran netizen terhadap istilah asing.
- Efek visual “bokeh” yang memang menarik.
- Banyak konten kreator yang memakai istilah ini untuk meningkatkan SEO dan klik.
Namun penting untuk diingat bahwa penggunaan istilah ini sebaiknya sesuai konteks seni dan fotografi, bukan disalahartikan untuk hal yang tidak pantas.
Penggunaan Istilah yang Salah di Dunia Maya
Sayangnya, istilah “bokeh Japanese” kerap digunakan sebagai clickbait oleh situs-situs tidak resmi. Mereka menggunakan kata ini untuk menarik pengunjung, padahal isinya tidak relevan dengan dunia fotografi.
Sebagai pengguna internet cerdas, kita perlu memahami maknanya agar tidak tertipu oleh konten palsu.
Faktor Estetika yang Membuat Efek Bokeh Menarik
Efek bokeh memberikan:
- Kesan profesional pada video atau foto.
- Fokus visual yang lebih kuat.
- Sentuhan artistik yang membuat gambar terasa hidup.
Oleh karena itu, efek ini sering digunakan dalam video klip, film, hingga vlog harian.
Teknologi Kamera dan Aplikasi Bokeh di Smartphone 2024
Tahun 2024 menjadi era di mana teknologi bokeh digital semakin maju. Beberapa smartphone seperti Samsung Galaxy S24, iPhone 15, dan Google Pixel 8 sudah memiliki sensor kamera AI yang mampu mendeteksi kedalaman objek untuk menghasilkan efek bokeh realistis.
Bagaimana Efek Bokeh Diciptakan Secara Digital
Efek bokeh digital diciptakan melalui kombinasi antara:
- Sensor depth (kedalaman).
- AI image processing.
- Algoritma segmentasi latar belakang.
Dengan cara ini, meskipun bukan dari lensa kamera besar, efek kabur tetap tampak alami.
Etika Menggunakan Istilah “Bokeh Japanese” di Internet
Penting untuk memahami bahwa istilah ini berasal dari dunia seni fotografi, bukan konten sensasional. Menggunakan istilah dengan bijak membantu menjaga makna aslinya dan menghargai budaya asalnya.
Tips Membuat Video dengan Efek Bokeh Asli
- Gunakan lensa dengan aperture besar (misal f/1.8).
- Jaga jarak antara objek dan latar belakang.
- Gunakan pencahayaan alami.
- Gunakan mode potret atau manual.
- Tambahkan sedikit sentuhan edit di aplikasi profesional.
Kesimpulan
Istilah “bokeh” yang berasal dari Jepang memiliki makna mendalam tentang keindahan visual yang halus dan menenangkan. Namun, dalam dunia digital modern, makna ini sering disalahpahami. Sebagai pengguna internet, kita sebaiknya tetap menghargai asal usul dan makna sejatinya — bahwa bokeh adalah seni visual, bukan sensasi.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa arti kata “bokeh” dalam bahasa Jepang?
Artinya “kabur” atau “tidak fokus,” sering digunakan dalam konteks fotografi dan seni visual.
2. Mengapa istilah “bokeh Japanese” populer di internet?
Karena sering digunakan untuk menggambarkan efek blur artistik, meski kadang disalahgunakan sebagai clickbait.
3. Apakah semua efek blur bisa disebut bokeh?
Tidak. Bokeh memiliki karakter lembut dan estetis, bukan sekadar blur biasa.
4. Bagaimana cara membuat efek bokeh tanpa kamera profesional?
Gunakan mode potret di smartphone atau aplikasi edit video seperti CapCut dan Lightroom.
5. Apakah istilah “video bokeh Japanese” berhubungan dengan hal negatif?
Tidak seharusnya. Istilah aslinya berasal dari dunia seni fotografi, bukan konten eksplisit.







